Surga Malam anak Muda Kota Jogja
Surga Malam anak Muda Kota Jogja
Banyak tempat yang menjadi objek wisata jogja, tetapi bagi pria hidung belang, tak ada kata lain terkecuali mencari surga dunia di kota gudeg tersebut.
Ya. bener saja, surga dunia terselubung di jogja lah yang memicu wartawan media ini melakukan liputan secara tersembunyi untuk mengetahui seluk beluk dunia malam jogja.
Waktu menunjukan pukul 01:27 WIB, Perjalanan dimulai dari Klub malam Bosche dan Liqued, ditempat itu ramai para eksekutif muda serta beberapa pelangsir asing.Tak tahan berada di klub yang kapasitasnya bisa menampung ribuan orang itu , akhirnya objek lain terselubung pun jad sasaran.
“Pak tolong anterkan kami ke tempat lokalisasi di jogja, dimana yang bagus? tanya kami ke seorang sopir jas taxi. Kemudian sopir menyebutkan beberapa sarang prostitusi di kota Jogja.
Sopir taxi rupanya hafal betul sejumlah tempat yang menjadi sarang prostitusi. Bahkan, sopir juga menyediakan foto-foto perempuan pekerja seks, mulai dari chiness, ayam kampus, perempuan asli jogja, hingga pendatang baru.
Tampak dilayar monitor taxi yang menggunakan armada minibus itu juga menyediakan tampilan beberapa perempuan yang ditunjukan kalla penumpang bertanya.
“ada yang bagus ndak pak? oh ada mau yang mana saya lihatkan. Katanya, Sopir tampak menguasai berbagai perempuan yang dia koleksi. Kami pun hanya tercengang melihat sopir yang begitu santai, seakan armada taxinya ibarat armada sex. kami pun penasaran, siapa pemilik armada taxi yang dibranding Gembira loka ini.
“Taxi ini milik siapa pak? oh,, ini punya pakualam, Wakil Gubernur DIY” kata sopir dengan nada blak-blakan, Oh,, ternyata taxi ini punya petinggi Jogja, yang katanya sekarang ditangani oleh kerabat wakil Gubernur.
Dalam perjalanan malam itu, dari klub malam liqued Jl. Jogja-Magelang , Sopir lebih banyak menawarkan sejumlah perempuan koleksinya. Entah, mungkin karna kami yang memulai menanyakan seluk beluk prostitusi di daerah itu.
“Kalau mau, saya punya koleksi yang bagus, ayam kampus masih 19 tahun tapi harganya Rp 1 Juta, ada yang SPG harganya Rp.750 ribu kalau standart ya Rp 500 ribu,,apa mau yang chiness itu Rp.2 juta, gimana mau saya anter? tanya sopir”
Sopir kemudian membawa kami ke tempat yang tidak jauh dari Malioboro, persisnya di Jl Kemitir.
Ternyata, di daerah itu banyak perempuan yang berdiri di jalan menawarkan jasa esek-esek, tetapi kata Sopir “Iya disitu murah harganya, Rp150 ribu tapi habis pakek dapat bonus raja singa” ucap sopir, disambut tawa.
Masih di areal yang sama, sebuah rumah yang dikenal rumah kaca ternyata juga menyediakan puluhan perempuan untuk lelaki hidung belang, namun ternyata warung pak gundul tersebut rupanya sedang tutup, karna baru saja dapat informasi akan ada razia aparat.
Disebalahnya persis Jl Kemitir No 16, Yogya, sebuah rumah yang menjadi wisma para PSK tampak menyediakan berbagai perempuan, para germo memilih menyediakan foto-foto perempuan kemudian di tawarkan ke pelanggan.
“Jl Kemitir 16 rupanya sudah sangat terkenal, bahkan pelanggannya pun kebanyakan pria asing, biasanya mereka datang memboking perempuan lalu membawanya ke hotel dengan waktu 1 jam” Kata petugas jaga setempat, yang tidak tau kami adalah rombongan wartawan.
Setelah melihat suasana di gang tersebut, nampak taxi dari berbagai arah datang di Jl kemitir 16 bersama para pria penjajah seks, kemudian perempuan dibawa naik untuk menghabiskan hasrat seksnya di hotel seputaran Malioboro.
Dalam waktu kurang dari 30 menit, satu persatu perempuan keluar dari wisma itu, sebagian naik taxi dan juga naik ojek khusus. Mereka dianter menuju penginapan.
Seusai mengetahui jejak demi jejak dan cara mereka menawarkan ke pelanggan, akhirnya perjalanan kami berakhir dengan hanya melihat-lihat saja suasana malam jogja.
Ternyata, kota Jogja masih menjadi surga para penikmat seks. Upaya pemerintah untuk menekan seks bebas di Indonesia sebagaimana termaktub dalam regulasi, faktanya hanya isapan jempol belaka.
Post a Comment